atambua

PPSE-KA kerjasama dengan Yayasan BaKTI melalui Program MAMPU pada hari kamis 09 November 2017 melakukan Mini Workshop Penyusunan Peraturan Desa Perlindungan dan Penanganan Korban Tindak Kekerasan Perempuan dan Anak: Dalam Rangka Pencanangan Desa Zero Tolerance “Tindak kekerasan pada Perempuan dan Anak”. Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini Kabid Kualitas hidup keluarga dan kualitas perempuan dari Dinas P3A Arther Hermanus Rinmalae, SP.

PPSE-KA kerjasama Yayasan BaKTI makassar melalui program MAMPU pada selasa tanggal 28 November 2017 melaksanakan kegiatan Diskusi Finalisasi Badan Pengurus Kelembagaan P2TP2A. Kerja Kemanusian yang dilaksanakan P2TP2A harus memasang target untuk menjawab kebutuhan dan harapan masyarakat khususnya korban kejerasan permpuan dan anak, tugas ini merupakan tugas mulia kerja kemanusian yang disadari sebagai panggilan, demikian disampaikan Ketua terpilih P2TP2A Ny. Lidwina Vivi Ng Lay  dalam Diskusi Finalisasi Badan Pengurus Kelembagaan P2TP2A di rumah jabatan P2TP2A.

Melalui Program MAMPU, advokasi Kelompok Konstituen “Lalian Tolu” ke Pemerintah Desa Naekasa terkait persoalan kekekerasan pada perempuan dan anak berdampak baik. Pada tanggal 8 agustus bertempat di Kantor Desa Naekasa Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu berlangsung kegiatan sosialisasi UU Perlindungan Anak dan Kekerasan pada perempuan kepada 40 pasangan suami istri, Aparat Desa dan perempuan miskin dengan menghadirkan Narasumber dari Dinas P3A Kabupaten Belu dan PPSE-KA.

Pada tanggal 7 Agustus 2017 bertempat di Aula PPSE-KA berlangsung kegiatan Konsultasi Publik Renstra Dinas PPPA Kabupaten Belu untuk mendapatkan masukan dari lingkup OPD terkait dengan isu strategis dan juga data real dalam menyempurnakan draft RENSTRA Dinas PPA Kabupaten Belu dengan tujuan meningkatkan keadilan dan kesetaraan gender, meningkatkan kualitas hidup perempuan, dan meningkatkan kualitas hidup anak.

Pada tanggal 5 Agustus 2017, Bupati Belu Willy Lay bersama Ibu Vivi Lay dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dr. Joice Manek, menabur Pupuk Kompos hasil praktek Cerdas (adopsi pertanian alami), yang di siapkan oleh Kelompok Konstituen Desa Leun Tolu.”Husar Ida Binan Ida” kerjsama PPSE dan Yayasan BakTI dalam Program MAMPU.

Pada hari kamis, tanggal 27 Juli 2017 bertempat di rumah kepala Desa Mandeu dilaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik (alami) adopsi dari pertanian alami oleh kelompok perempuan di Desa Mandeu Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu. Hadir juga dalam kegiatan ini peserta dari desa tetangga, Desa Rafae yang merupakan salah satu desa wilayah kerja Program MAMPU - BaKTI. Kegiatan ini berkat kerjasama PPSE-KA dalam Program MAMPU dengan Pemerintah Desa Mandeu.

Sejak tanggal 12-13 Juni 2017, bertempat di Aula Hotel Nusantara Dua Atambua, berlangsung kegiatan Pelatihan PPRG (Perencanaan Penganggaran Responsif Gender) bagi OPD yang diselenggarakan oleh Dinas PPPA Kabupaten Belu yang difasilitasi oleh Program MAMPU - BaKTI Makassar dan PPSE –KA. Kegiatan ini diikuti oleh 10 OPD, 25 orang peserta yang berasal dari Bappeda, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja, Bagian Keuangan, Dinas Peternakan, Dinas TPHP dan BPBD Kab. Belu.

Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak bukan lagi rahasia umum, bukan lagi hal baru lagi, tetapi sudah menjadi isu umum yang kerap terdengar di media, bahkan sering menjadi pembicaraan di tingkat internasional. Melalui kegiatan Diskusi Kampung tahap I yang dilaksanakan di 15 desa dampingan Program MAMPU, dapat meningkatkan pemahaman kaum perempuan terkait akses layanan publik yang berkualitas dan juga terbangunnya kepercayaan diri dalam melakukan advokasi dan pencatatan pengaduan kasus sesuai dengan format dan mekanisme pengaduan.

Pada hari senin tanggal 22 Mei 2017, bertempat di kantor PPSE-KA  dilaksanakan kegiatan Serial Diskusi Media, hadir dalam kegiatan diskusi media cetak, media online dan juga BeluTV.  Kegiatan ini mensinkronkan antara persoalan tematik MAMPU dengan P2TP2A.  Bahwa program MAMPU ini hadir untuk memberikan  pehatian lebih kepada persoalan kemanusian yang dialami oleh kaum perempuan dan anak-anak.