Pelatihan pada hari pertama (31 Oktober 2016) ini diikuti oleh 23 peserta (13 laki-laki dan 10 perempuan). Materi yang dibahas adalah seputar pengenalan sistem pertanian alami, manfaatnya dan masalah kesehatan tanah dan tanaman.
Fasilitator MAMPU-BaKTI Bpk. May Januar mengatakan selama ini kita mengenal program MAMPU dengan 5 (lima) issue. Kini ada program pertanian untuk memperkuat sumber pendapatan masyarakat (Lifelyhood). program yang berkaitan langsung dengan kegiatan yang digeluti oleh masyarakat pada umumnya. Tujuan dari program ini adalah untuk mendukung hal itu.
Pak Armin Salassa menjelaskan kepada peserta untuk memahami jenis-jenis pertanian yang selama ini digeluti oleh para petani. Pengelolaan pertanian dapat digolongkan sebagai berikut : pertanian konvensional, pertanian organik dan juga pertanian alami. Pada mulanya pertanian dikelola secara alami sehingga makanan yang dikonsumsi adalah makanan sehat yang tidak mengandung bahan-bahan kimia berbahaya.
Pertanian konvensional mengandalkan pemakaian bahan-bahan kimia dalam implementasinya di lapangan, baik pupuk maupun pestisida, sedangkan pertanian organik dan pertanian alami mengandalkan pemakaian bahan-bahan yang tersedia disekitar kita, walau pun pada pertanian organic ada bahan-bahannya yang sudah tersedia di toko-toko, sedangkan pertanian alami seluruhnya menggunakan bahan-bahan yang tersedia di lokasi.
Untuk menuju pada pertanian alami, maka yang mendapat perhatian adalah kesehatan tanah dan tanaman dan untuk kedua hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia di sekitar kita melalui proses fermentasi.
Nutrisi penyubur tanah dapat dilakukan melalui fermentasi beberapa bahan dan fermentasinya menggunakan bahan gula merah yang dikenal dengan mikroba. Proses pembuatan mikroba dilakukan sampai pada beberapa tingkatan mulai dari mikroba 1, mikroba 2, mikroba 3, mikroba 4 dan mikroba 5.
Sedangkan untuk kesehatan tanaman dapat dilakukan dengan cara membuat unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman seperti N, P, K,Ca dan herbal (untuk pestisida).
Penulis : Matian Tanan (YKS Toraja)