Pada 17-18 Oktober 2016 di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaksanakan Konferensi Perempuan Timor. Konfrensi ini dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Anti Kemiskinan Internasional yang diperingati pada setiap tanggal 17 Oktober. Konferensi yang didukung oleh Program MAMPU (Maju Perempuan Indonesia untuk Penanggulangan Kemiskinan) ini akan menghadirkan berbagai pembicara dari berbagai latar belakang keilmuwan dan pengalaman praktis mengenai perempuan dan kemiskinan. Konferensi dibuka secara resmi oleh Bupati Kabupaten Belu, Willybrodus Lay.
Konferensi yang mengambil tema Membangun solidaritas perempuan Timor dalam mengakhiri pemiskinan perempuan ini bertujuan untuk: (a) berbagi pengalaman termasuk pembelajaran dalam upaya penanggulangan kemiskinan melalui program MAMPU; (b) berbagi pengalaman dan pembelajaran terkait upaya penghapusan kemsikinan yang telah digagas dan dikembangkan oleh berbagai pihak; (c) mengidentifikasi faktor utama penyebab kemiskinan dan tingginya kekerasan terhadap perempuan di wilayah Timor, termasuk permasalahan di wilayah konflik dan perbatasan; (d) mengembangkan strategi pencegahan dan pengakhiran kondisi kemiskinan dan kekerasan terhadap perempuan di Pulau Timor; (e) mengidentifikasi peluang dan mengembangkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sipil dalam menyikapi kemiskinan dan kekerasan terhadap perempuan di Pulau Timor; dan (f) membangun solidaritas Perempuan Timor untuk mengawal implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG’s (Sustainable Development Goals) dalam mengakhiri kemiskinan.
Konferensi ini juga dirangkaikan dengan Pelantikan Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) Kab. Belu, Timor Tengah Selatan & Timor Tengah Utara periode 2016-2019 oleh Ketua KPP NTT ibu Angela Mercy Piwung, SH. bertempat di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Belu pada tanggal 19 Oktober. Konferensi Perempuan Timor yang dirangkaikan dengan Pelantikan KPP ini memberi pesan bahwa, perempuan dapat berbuat bersama laki-laki, asal diberi ruang dan kesempatan yang sama. Semoga Konferensi Perempuan Timor menjadi salah satu titik awal memberi ruang dan memberdayakan perempuan untuk menuju kesejahteraan rakyat.