Pada hari kamis tanggal 8 maret 2018 bertempat di taman kota atambua dilaksanakan kegiatan aksi kolektif puncak perayaan international women’s day. Kegiatan bertajuk peran perempuan penting dalam menciptakan perdamaian dan menolak bentuk kekerasam terhadap perempuan terselenggara atas kerja sama Pemkab Belu, MAMPU, BaKTI, PPSE-KA, P2TP2A, FPPA serta beberapa lembaga lain. Pada kesempatan itu Ibu Vivi Lay dalam sambutannya meyampaikan sebagai ketua PKK sekaligus ketua P2TP2A Kabupaten Belu ingin lebih menekankan pada bagaimana secara mendasar dan pasti kita harus mencegah kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan terhadap anak. Saya katakan demikian karena dalam kurun waktu Januari – Februari 2018 terdapat 24 kasus yang menimpah perempuan dan anak di kabupaten Belu. Jumlah kasus ini sementara ditangani oleh P2TP2A dengan dukungan dari stakeholder. Untuk itu saya mengajak kita semua untuk komitmen berantas tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak karena mereka juga mempunyai ruang yang bebas untuk menikmati dunia yang indah ini. Selanjutnya dalam sambutan Bupati yang dibacakan oleh Sekda Belu, sekaligus membuka kegiatan perayaan International Women's Day (IWD) bahwa Perempuan merupakan tokoh sentral yang memiliki kemampuan dan kapasitas yang luar biasa besar dalam membentuk karakter bangsa. Kemampuan ini tentunya memerlukan pondasi yang kuat serta rasa percaya diri yang tinggi. Berbicara tentang posisi kaum perempuan, berarti kita bicara tentang kesetaraan gender atau persamaan hak antara laki-laki dan perempuan. Namun dalam realitanya masih adanya pemahaman yang keliru bahwa kebebasan dan kesetaraan gender itu mengharuskan perempuan beraktivitas di luar rumah. Oleh karena itu, dibutuhkan kearifan dari kita semua untuk memberikan pemahaman dalam konteks yang lebih luas tentang tugas seorang perempuan secara kodrati.
Bupati Belu Willybrodus Lay yang masih dalam masa cutinya meluangkan waktu hadir pada puncak perayaan kegiatan IWD, karena ia merasa pentingnya peran perempuan dalam segala aspek pembangunan. Mereka (perempuan ) telah mengandung selama sembilan bulan dan melahirkan kita dengan bertaruh nyawa, untuk itu Bupati menegaskan stop..!! melakukan kekerasan pada perempuan baik fisik, psikis dan seksual. Di hari perempuan sedunia ini sebagai laki-laki kita harus tunjukan kerendahan hati kita untuk melayani kaum perempuan. Bupati juga mengucapkan rasa kepada DFAT, MAMPU, BaKTI dan PPSE-KA dan multi stakeholder lainya atas kerjasama yang baik sehingga kegiatan perayaan International Women's Day dapat berjalan dengan lancar.
Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan puisi oleh duta anak Belu dengan judul “Bete Penenun Tais” bagi perempuan-perempuan hebat yang mampu dalam berkarya, Pembacaan doa lintas agama perwakilan dari 5 (lima) agama tentang Hari perempuan Sedunia, Penandatanganan pernyataan dukungan “mewujudkan perdamaian di Kabupaten Belu melalui Gerakan Stop Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak” dan Pembakaran lilin perdamaian sebagai bentuk dukungan dan support bagi perempuan korban kekerasan dan trafficking.
Perempuan merupakan tokoh sentral yang memiliki kemampuan dan kapasitas yang luar biasa dalam membentuk karakter bangsa. Kemampuan ini tentunya memerlukan pondasi yang kuat serta rasa percaya diri yang tinggi. kemampuan inilah yang mendasari perempuan-perempuan hebat Kabupaten Belu dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, sehingga mampu memberikan perubahan tatanan kehidupan masyarakat, terutama yang terkait dengan posisi kaum perempuan.